Sabtu, 18 Mei 2013

Burung Unta (Struthio camelus)







Klasifikasi :

                                                                     
Kerajaan
           : Animalia
Filum
                : Chordata
Kelas
                : Aves
Ordo
                : Struthioniformes
Famili
               : Struthionidae
Genus
              : Struthio
Spesies
            : Struthio camelus


Deskripsi

Burung Unta adalah pemakan segala, meskipun sebagian besar pangannya dari bahan nabati. Ia makan buah-buahan, biji-bijian, juga daun serta tunas semak-semak dan tanaman menjalar; juga bermacam hewan tak bertulang belakang dan hewan kecil yang bertulang belakang. Sejumlah batu kericak dan batu-batuan ditelannya untuk membantu penggilingan bahan makanan yang sulit dicernakan. Makanan berair memberikan sejumlah besar cairan, terutama dari tumbuhan dan hewan, sehingga hal ini barangkali menjadi penyebab kepercayaan bahwa burung Unta dalam lingkup padang pasir mampu bertahan untuk waktu yang lama tanpa air. Ini tidak benar, karena ia harus bisa mendapatkan jalan ke tempat air minum. Mereka juga mandi jika ada kesempatan untuk itu. Semua burung Unta poligam.Sarangnya ialah lubang yang galiaannya tidak dalam, pada tanah berpasir, dan disinilah ditempatkan semua telur yang diksilkan para betina dari seekor jantan.Jumlah telurnya 15-60 butir.Agaknya setiap betina menghasilkan sekitar 6-8 butir telur, umumnya dua hari sekali satu butir. Telurnya rata-rata memiliki panjang 15 cm dan lebar 13 cm, dengan berat yang hanya 1,4% dari induknya. Hal ini merupakan angka kecil yang tidak lazim bagi burung yang sedemikian besar.

Masa pengeraman berlangsung kira-kira 40 hari. Burung jantan mengeram pada malam hari, tetapi seekor atau beberapa ekor di antara betina mengambil alih sebagian besar tugas itu pada siang hari. Sebagian besar dari jumlah telur itu tidak menetas. Apabila telur ataupun anak burung terancam bahaya, maka yang jantan atau betina, atau kedua-duanya, melakukan gerak mengalihkan perhatian lawan, dengan jalan menipu dengan berpura-pura cedera dan sebagaimana halnya yang terjadi pada burung-burung yang lain, keadaan tersebut muncul pada saat telur akan menetas. Anak-anak burung dapat mengikuti orang tuanya segera setelah bulunya kering, dan setelah satu bulan bisa berlari cepat mengimbangi burung yang telah dewasa.

Burung Unta sering dapat terlihat dalam kelompok kecil, seekor jantan diikuti sejumlah betinadan sejumlah anak. Kelompok yang terdiri dari 5- 15 ekor merupakan hal yang wajar, meskipun ada juga jenis burung Unta yang hanya terlihat pada kelompok 50 ekor atau lebih. Pada beberapa daerah tertentu, burung Unta menemani kawanan mamalia seperti zebra.Boleh jadi, bahwa seperti halnya pada kasus lain tentang kerja sama antara burung dan mamalia, burung Unta lebih mampu melacak bahaya dengan penglihatannya, sedangkan mamalia dapat mencium bau hewan buas sebelum bahaya dapat ditangkap oleh mata. Kerja sama seperti ini merupakan timbal balik di antara kedua jenis hewan.


Morfologi

Burung Unta merupakan burung terbesar yang masih hidup dan tidak bisa terbang. Burung Unta mempunyai sayap besar tapi digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis dan menghangatkan telur.Seperti halnya burung ratit, burung Unta sudah terbiasa pada kehidupan di tanah dan dapat berlari dengan baik.Tungkainya amat panjang serta kuat, dan dengan lehernya yang panjang menentukan ketinggiannya yang dapat mencapai 2.50 m, dengan berat 135 kg.Yang jantan berwarna hitam dengan sayap dan ekor putih. Yang betina berwarna cokelat abu-abu dan lebih kecil. Kepala dan sebagian besar leher hampir sama sekali sulah (botak) dan tertututup dengan bulu halus yang amat jarang serta bulu mirip sikat. Tungkainya juga hampir sulah, kulit pada leher dan tungkai berwarna abu-abu atau kemerah-merahan, tergantung pada sub spesiesnya.Bulu matanya tumbuh dengan baik. Burung Unta (zaman sekarang) hanya memiliki 2 jari kaki pada setiap tungkai –yang dulunya merupakan jari ketiga dan keempat.Yang ketiga adalah yang terbesar.Ini merupakan penyesuaian terhadap kemampuan berlari dan dapat dibandingkan dengan penyusutan yang terjadi pada kaki kudayang menjadi satu jari kaki yang kuat. Dengan lehernya yang panjang dan matanya yang tajam, burung Unta dapat menjangkau daerah yang jauh dengan penglihatannya, dan tungkainya yang panjang dapat dipakai untuk mencapai kecepatan lari sekitar 65 km setiap jam.


Sistem respirasi

Burung mempunyai alat pernafasan yaitu pulmo. Ukuran pulmo relatif kecil dibandingkan ukuran tubuhnya. Paru-paru burung terbentuk untuk bronkus primer, bronkus skunder dan pembuluh brokiolus. Bronkus primer berhubungan dengan mesobronkus yang merupakan bronkiolus terbesar. Mesobronkus bercabang menjadi dua set bronkus sekunder anterior dan posterior yang disebut ventrobronkus dan dorsobronkus. Ventrobronkus dan dorsobronkus dihubungkan oleh parabronkus.Paru-paru burung memiliki kurang/lebih 10000 buah.Parabronkus yang garis tengahnya kurang/lebih 0,5mm.Sepasang paru-paru pada burung menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru burung memiliki perluasan yang disebut kantong udara sakus pneumatikus yang mengisi daerah selangka dada atas, dada bawah, daerah perut, daerah tulang humerus, dan daerah leher. Alat pernapasan burung terdiri atas:

v  Lubang hidung

v  Celah tekak pada faring, berhubungan dengan trakea.

v  Trakea berupa pipa dengan penebalan tulang rawan berbentuk cincin yang tersusun disepanjang trakea.

v  Siring (alat suara), terletak dibagian bawah trakea. Dalam siring terdapat otot sternotrakealis yang menghubungkan tulang dada dan trakea, serta berfungsi untuk menimbulkan suara. Selain itu dapat juga otot siringialis yang menghubungkan siring dengan dinding trakea sebelah dalam. Dalam rongga siring terdapat selaput iank mudah bergetar. Getaran selaput suara tergantung besar kecilnya ruangan siring yang diatur oleh otot sternotrakealis dan otot siringialis.

v  Bifurkasi trakea, yaitu percabangan trakea menjadi dua bronkus kanan dan kiri.

v  Bronkus (cabang trakea), tertletak antara siring dan paru-paru.

v  Paru-paru dengan selaput pembungkus paru-paru yang disebut pleura.



Sistem Pencernaan

          Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:

ü Paruh: merupakan modifikasi dari gigi,

ü Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,

ü Faring: berupa saluran pendek,

ü esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat.

ü Lambung terdiri atas:

1.        Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.

2.        Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal.- Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”,

ü Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.



Sistem Reproduksi

Kelompok burung merupakan hewan ovipar.Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

a.             Sistem Genitalia Jantan.

Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial.Pada musim kawin ukurannya membesar.Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.

Saluran reproduksi: Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan- epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere.Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen.Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

b.             Sistem Genitalia Betina.

- Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.

Saluran reproduksi: oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,- bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.


Sistem Ekskresi

Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanerfous. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka karena burung tidak memiliki vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak dari pada mamalia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi.Tiap 1ml kubik jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal ini membentuk lengkung henle kecil.Air dalam tubuh disimpan melelui reabsorpsi ditubulus.Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.


Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresi asam urat juga garam.Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan memakan ikan laut yang mengandung garam.Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam diatas mata.Larutan garam mengalir kerongga hidung kemudian keluar lewat nares luar dan akhirnya garam keluar lewat ujung paruh.


Sistem Saraf

Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan hewan menyusui.Segala kegiatan saraf di atur oleh susunan saraf pusat.Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum belakang.Otak burung juga terdiri atas empat bagian ,otak besar,otak tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan.Selain otak kecil maka otak besar pada burung juga bisa tumbuh dengan baik.Otak besar burung berbeda dengan otak besar pada manusia.
Permukaan otak besar pada burung tidak berlipat-lipat,sehingga jumlah neuron padda burung berkembang dengan membentuk dua gelembung.Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi penglihatanya.

Otak kecil pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang memperluas permukaan sehingga dapat menampung sejumlah neuron yang cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini berguna bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu terbang.


Sistem Gerak

Tulang burung adalah sebagai berikut :

Ø  Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia.

Ø  Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas.

Ø  Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.

Ø   Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang.

Ø   Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.

Ø  Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.

a)      Fungsi Rangka

Berikut fungsi rangka pada burung :

Ø  Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala

Ø  Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.

Ø  Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap.

Ø  Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.

Ø  Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.

Ø  Korakoid : Penghubung tulang dada.

Ø  Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut.

Ø  Pelvis : Penghubung tulang ekor.

Ø  Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka.

Ø  Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis.

Ø  Tulang paha : Untuk persendian.


Sistem Peredaran Darah

Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, dan pembuluh-pembuluh darah.Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium.Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua billik yang dindingnya lebih tebal.

Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah kebagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju kekanan (arkus aortikus yang menuju kekiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok kearah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung).Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan. Pembuluh balik atau vena dibedakan atas:

1.  Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.

2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.

3. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.