Klasifikasi :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Struthioniformes
Famili : Struthionidae
Genus : Struthio
Spesies : Struthio
camelus
Deskripsi
Burung Unta adalah pemakan segala,
meskipun sebagian besar pangannya dari bahan nabati. Ia makan buah-buahan,
biji-bijian, juga daun serta tunas semak-semak dan tanaman menjalar; juga
bermacam hewan tak bertulang belakang dan hewan kecil yang bertulang belakang.
Sejumlah batu kericak dan batu-batuan ditelannya untuk membantu penggilingan
bahan makanan yang sulit dicernakan. Makanan berair memberikan sejumlah besar
cairan, terutama dari tumbuhan dan hewan, sehingga hal ini barangkali menjadi
penyebab kepercayaan bahwa burung Unta dalam lingkup padang pasir mampu
bertahan untuk waktu yang lama tanpa air. Ini tidak benar, karena ia harus bisa
mendapatkan jalan ke tempat air minum. Mereka juga mandi jika ada kesempatan
untuk itu. Semua burung Unta poligam.Sarangnya ialah lubang yang galiaannya
tidak dalam, pada tanah berpasir, dan disinilah ditempatkan semua telur yang
diksilkan para betina dari seekor jantan.Jumlah telurnya 15-60 butir.Agaknya
setiap betina menghasilkan sekitar 6-8 butir telur, umumnya dua hari sekali
satu butir. Telurnya rata-rata memiliki panjang 15 cm dan lebar 13 cm, dengan
berat yang hanya 1,4% dari induknya. Hal ini merupakan angka kecil yang tidak
lazim bagi burung yang sedemikian besar.
Masa pengeraman berlangsung kira-kira 40 hari. Burung jantan
mengeram pada malam hari, tetapi seekor atau beberapa ekor di antara betina
mengambil alih sebagian besar tugas itu pada siang hari. Sebagian besar dari
jumlah telur itu tidak menetas. Apabila telur ataupun anak burung terancam
bahaya, maka yang jantan atau betina, atau kedua-duanya, melakukan gerak
mengalihkan perhatian lawan, dengan jalan menipu dengan berpura-pura cedera dan
sebagaimana halnya yang terjadi pada burung-burung yang lain, keadaan tersebut
muncul pada saat telur akan menetas. Anak-anak burung dapat mengikuti orang
tuanya segera setelah bulunya kering, dan setelah satu bulan bisa berlari cepat
mengimbangi burung yang telah dewasa.
Burung Unta sering dapat terlihat dalam kelompok kecil,
seekor jantan diikuti sejumlah betinadan sejumlah anak. Kelompok yang terdiri
dari 5- 15 ekor merupakan hal yang wajar, meskipun ada juga jenis burung Unta
yang hanya terlihat pada kelompok 50 ekor atau lebih. Pada beberapa daerah tertentu, burung Unta menemani kawanan mamalia
seperti zebra.Boleh
jadi, bahwa seperti halnya pada kasus lain tentang kerja sama antara burung dan
mamalia, burung Unta lebih mampu melacak bahaya dengan penglihatannya,
sedangkan mamalia dapat mencium bau hewan buas sebelum bahaya dapat ditangkap
oleh mata. Kerja sama seperti ini merupakan timbal balik di antara kedua jenis
hewan.
Burung Unta merupakan burung terbesar
yang masih hidup dan tidak bisa terbang. Burung Unta mempunyai sayap besar tapi digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis dan
menghangatkan telur.Seperti halnya burung ratit, burung Unta sudah terbiasa
pada kehidupan di tanah dan dapat berlari dengan baik.Tungkainya amat panjang
serta kuat, dan dengan lehernya yang panjang menentukan ketinggiannya yang
dapat mencapai 2.50 m, dengan berat 135 kg.Yang jantan berwarna hitam dengan
sayap dan ekor putih. Yang betina berwarna cokelat abu-abu dan lebih kecil.
Kepala dan sebagian besar leher hampir sama sekali sulah (botak) dan tertututup dengan bulu halus yang amat jarang
serta bulu mirip sikat. Tungkainya juga hampir sulah, kulit pada leher dan
tungkai berwarna abu-abu atau kemerah-merahan, tergantung pada sub
spesiesnya.Bulu matanya tumbuh dengan baik. Burung Unta (zaman sekarang) hanya
memiliki 2 jari kaki pada setiap tungkai –yang dulunya merupakan jari ketiga
dan keempat.Yang ketiga adalah yang terbesar.Ini merupakan penyesuaian terhadap
kemampuan berlari
dan dapat dibandingkan dengan penyusutan yang terjadi pada kaki kudayang
menjadi satu jari kaki yang kuat. Dengan lehernya yang panjang dan matanya yang
tajam, burung Unta dapat menjangkau daerah yang jauh dengan penglihatannya, dan
tungkainya yang panjang dapat dipakai untuk mencapai kecepatan lari sekitar 65
km setiap jam.
Sistem respirasi
Burung mempunyai alat pernafasan yaitu pulmo. Ukuran pulmo relatif kecil dibandingkan
ukuran tubuhnya. Paru-paru burung terbentuk untuk bronkus primer, bronkus
skunder dan
pembuluh brokiolus. Bronkus primer berhubungan dengan mesobronkus yang merupakan
bronkiolus terbesar. Mesobronkus bercabang menjadi dua set bronkus sekunder
anterior dan posterior yang disebut ventrobronkus dan dorsobronkus.
Ventrobronkus dan dorsobronkus dihubungkan oleh parabronkus.Paru-paru burung
memiliki kurang/lebih 10000 buah.Parabronkus yang garis tengahnya kurang/lebih
0,5mm.Sepasang paru-paru
pada burung menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru burung memiliki
perluasan yang disebut kantong udara sakus pneumatikus yang mengisi daerah
selangka dada atas, dada bawah, daerah perut, daerah tulang humerus, dan daerah
leher. Alat pernapasan burung terdiri atas:
v
Lubang
hidung
v
Celah
tekak pada faring, berhubungan dengan trakea.
v
Trakea
berupa pipa dengan penebalan tulang rawan berbentuk cincin yang tersusun
disepanjang trakea.
v
Siring
(alat suara), terletak dibagian bawah trakea. Dalam siring terdapat otot
sternotrakealis yang menghubungkan tulang dada dan trakea, serta berfungsi
untuk menimbulkan suara. Selain itu dapat juga otot siringialis yang
menghubungkan siring dengan dinding trakea sebelah dalam. Dalam rongga siring
terdapat selaput iank mudah bergetar. Getaran selaput suara tergantung besar
kecilnya ruangan siring yang diatur oleh otot sternotrakealis dan otot
siringialis.
v
Bifurkasi
trakea, yaitu percabangan trakea menjadi dua bronkus kanan dan kiri.
v
Bronkus
(cabang trakea), tertletak antara siring dan paru-paru.
v
Paru-paru
dengan selaput pembungkus paru-paru yang disebut pleura.
Sistem Pencernaan
Organ
pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan
buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
ü Paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
ü Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang
merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
ü Faring: berupa saluran pendek,
ü esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada
bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang
dapat diisi dengan cepat.
ü Lambung terdiri atas:
1.
Proventrikulus
(lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
2.
Ventrikulus
(lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal.- Pada burung pemakan
biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang
berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”,
ü Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus
tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar
pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung
merpati tidak terdapat kantung empedu.
Sistem Reproduksi
Kelompok
burung merupakan hewan ovipar.Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan
dengan cara saling menempelkan kloaka.
a.
Sistem
Genitalia Jantan.
Testis
berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial.Pada musim kawin
ukurannya membesar.Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
Saluran
reproduksi: Tubulus mesonefrus membentuk
duktus aferen dan- epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus
deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat
panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere.Dekat glomere bagian
posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara
di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen.Duktus deferen tidak ada
hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
b.
Sistem
Genitalia Betina.
- Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
Saluran
reproduksi: oviduk yang berkembang hanya
yang sebelah kiri,- bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh
oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai
ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang
akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel
telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang
kapur.
Sistem Ekskresi
Alat
ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanerfous. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka
karena burung tidak memiliki vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak
dari pada mamalia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi.Tiap 1ml
kubik jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung
ginjal ini membentuk lengkung henle kecil.Air dalam tubuh disimpan melelui
reabsorpsi ditubulus.Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah
jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang
dikeluarkan lewat kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.
Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresi asam urat juga
garam.Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan memakan ikan
laut yang mengandung garam.Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam
diatas mata.Larutan garam mengalir kerongga hidung kemudian keluar lewat nares
luar dan akhirnya garam keluar lewat ujung paruh.
Sistem Saraf
Susunan
saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan hewan menyusui.Segala
kegiatan saraf di atur oleh susunan saraf pusat.Susunan saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum belakang.Otak burung juga terdiri atas empat bagian ,otak
besar,otak tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan.Selain otak kecil maka otak
besar pada burung juga bisa tumbuh dengan baik.Otak besar burung berbeda dengan
otak besar pada manusia.
Permukaan otak besar pada burung tidak berlipat-lipat,sehingga jumlah neuron
padda burung berkembang dengan membentuk dua gelembung.Perkembangan ini
berhubungan dengan fungsi penglihatanya.
Otak kecil
pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang memperluas permukaan sehingga dapat
menampung sejumlah neuron yang cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini berguna
bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu terbang.
Sistem Gerak
Tulang burung adalah sebagai
berikut :
Ø
Burung
memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan
mamalia.
Ø
Burung
memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat
pelekatan otot terbang yang luas.
Ø
Tulang-tulang
burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki
struktur bersilang.
Ø
Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih
sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk
mengurangi berat terutama ketika burung terbang.
Ø
Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk
rangka yang padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.
Ø
Burung juga
memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan
berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai
tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk
terbang.
a)
Fungsi
Rangka
Berikut fungsi
rangka pada burung :
Ø
Tengkorak :
Melindungi otak dan isi kepala
Ø
Tulang leher
: Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.
Ø
Tulang
lengan : Untuk menggerakkan sayap.
Ø
Tulang hasta
: Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.
Ø
Tulang
pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.
Ø
Korakoid :
Penghubung tulang dada.
Ø
Tulang rusuk
: Tulang yang melindungi isi perut.
Ø
Pelvis :
Penghubung tulang ekor.
Ø
Tulang ekor
: Tulang penghubung dengan kloaka.
Ø
Tulang
kering : Penghubung tulang paha kebetis.
Ø
Tulang paha
: Untuk persendian.
Sistem Peredaran Darah
Peredaran
darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, dan
pembuluh-pembuluh darah.Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk
oval dan berinti.Jantung burung berbentuk kerucut
dan terbungkus selaput perikardium.Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding
tipis serta dua billik yang dindingnya lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh
darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada
tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri
yang memberi darah kebagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah
aorta yang merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju kekanan (arkus
aortikus yang menuju kekiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian melingkari
bronkus sebelah kanan dan membelok kearah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh
nadi punggung).Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni
arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru), yang kemudian bercabang menuju
paru-paru kiri dan kanan. Pembuluh balik atau vena dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava
superior); vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota
otot-otot pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh
balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke jantung.
3. Pembuluh
balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.